FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah hasil ciptaan manusia yang hidup dalam
masyarakat. Dari hidup bermasyarakat itulah maka timbullah kebudayaan. Hanya
saja karena manusia yang hidup bermasyarakat itu terpencar-pencar di segala
penjuru dunia, maka kebudayaan yang ditimbulkan juga bermacam-macam pula.
Misalnya; semua bangsa menginginkan pakaian, rumah dan
makanan. Tetapi pakaian, rumah dan makanan yang diinginkannya itu bagaimana
bentuknya, masing-masing bangsa berbeda-beda.
Contoh; pakaian nasional bangsa Eropa berbeda dengan pakaian
bangsa Arab, dan berbeda pula dengan bentuk pakaian bangsa Indonesia. Begitu
pula bentuk rumah dan jenis makanan.
Apakah yang mempengaruhi perbedaan itu?
Dengan kata lain: faktor-faktor apakah yang mempengaruhi
pembentukan kebudayaan itu?
Jelas ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu:
Faktor-faktor yang mendorong :
§ Kontak dengan kebudayaan lain
§ Sistem pendidikan yang maju
§ Sikap menghargai hasil karya orang lain dan keinginan
untuk maju
§ Toleransi terhadap perbuatan menyimpang
§ Sistem lapisan masyarakat yang terbuka
§ Penduduk yang heterogen
§ Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan
tertentu
§ Orientasi ke depan
§ Nilai meningkatkan taraf hidup
Faktor-faktor yang menghambat
§ Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
§ Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat
§ Sikap masyarakat yang tradisional
§ Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan
kuat (vested Interest)
§ Rasa takut terjadinya kegoyahan dalam integrasi kebudayaan
§ Prasangka terhadap hal baru
§ Hambatan ideologis
§ Kebiasaan
§ Sikap pasrah
Misalnya; PENGARUH BANGSA TIMUR TERHADAP BUDAYA INDONESIA
Manusia mendiami wilayah yang berbeda, berada di lingkungan
yang berbeda juga. Hal ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan
kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun
secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur
Tengah, dan Timur.Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang
dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia
sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang – orang dari wilayah lain sangat
suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling
tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih
tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang
dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap
lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang
mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa timur, kita tinggal
di Indonesiatermasuk ke dalam bangsa timur, dikenal sebagai bangsa yang
berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah
dan bersahabat.
Bercerita tentang kepribadian bangsa timur, saya jadi
teringat oleh Indonesia. Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat
istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi
benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung
dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan
tingginya rasa saling menghormati antar sesama. Indonesia sangat berbeda dengan
negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang
berbeda. Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesiayang memiliki adat
ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong
royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.
Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya
sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit
putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan
dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan
menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini
orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat. Kebiasaan orang barat yang
tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi
kejiwaan orang timur itu sendiri.
Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih
baik daripada budaya barat , menurut saya situasi dan kondisi berperan sangat
penting untuk menentukan berdasarkan budaya mana orang harus menyelesaikan
suatu masalah. Kita dituntut untuk memiliki beberapa pertimbangan yang bersifat
menyeluruh, pada budaya timurlah kita memiliki kelebihannya.
Di zaman yang sudah mulai modern ini kebudayaan bangsa kita
yaitu bangsa timur sudah mulai tergeser atau tercampur dengan kebudayaan bangsa
barat yang cenderung gampang sekali memikat penduduk indonesia khususnya
generasi muda di jaman sekarang.
ORIENTASI NILAI BUDAYA
Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value
Orientation sistem nilai udaya secara universal menyangkut lima masalah pokok
kehidupan manusia,yaitu :
- Hakekat Hidup Manusia hakekat, Hidup setiap kebudayaan
berbeda secara exstern. Seperti bcrusaha memadamkan hidup,menganggap kelakuan
hidup tertentu sebagai suatu hal yang baik.
-Hakekat karya Manusia, Kebudayaan hakekatnya berbeda-beda
ada yang bertujuan u-ntuk hidup,dan lain sebagainya.
-Hakekat waktu Manusia, Hakekat waktu setiap budaya
berbeda,ada yang mementingkan orientasi masa lampau dan mementingkan orientasi
masa kini.
-Hakekat Alam Manusia, Manusia memiliki anggapan yang
berbeda,ada yang beranggapan kebudayaan harus mengeksploitasi alam dan ada pula
yang beranggap manusia harus harmonis dengan alam.
-Hakekat Hubungan Manusia, Mementingkan hubungan antar
sesamanya dan orientasi pada tokoh,yang berpandanga individualis ditinggalkan
saja.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya
suatu unsur kebudayaan baru
Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau
tidaknya sesuatu unsur kebudayaan baru atau asing dalam suatu masyarakat yang
biasanya cukup berperan adalah:
1. Terbiasanya masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak
kebudayaan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang
mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi
hubungan-hubungan dengan orang yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung
menghasilkan warga masyarakat yang bersikap terbuka terhadap unsur-unsur
kebudayaan asing. Sikap mudah menerima kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak
menonjol kalau masyarakat tersebut menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat
dicapai dengan adanya sesuatu yang baru, yaitu baik yang datang dan berasal
dari dalam masyarakat itu sendiri, maupun yang berasal dari kebudayaan yang
datang dari luar.
2. Kalau pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam
kebudayaan tersebut ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran
agama; dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam
masyarakat tersebut; maka penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau
asing selalu mengalami kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai
ukuran yang berlandaskan pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu
unsur kebudayaan baru akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru
tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama yang berlaku, dan karenanya
tidak akan merusak pranata-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan
proses penerimaan unsur kebudayaan baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan
atas sistem otoriter akan sukar untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan
baru, kecuali kalau unsur kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak
langsung dirasakan oleh rezim yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan
mereka.
4. Suatu unsur kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima
oleh suatu masyarakat kalau sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di
pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda sebagai alat pengangkut dapat menjadi
landasan memudahkan di terimanya sepeda motor di daerah pedesaan di Jawa; dan
memang dalam kenyataan demikian.
5. Sebuah unsur baru yang mempunyai skala kegiatan yang
terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan kebenarannya oleh warga masyarakat
yang bersangkutan, dibandingkan dengan sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai
skala luas dan yang sukar secara konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya
adalah diterimanya radio transistor dengan mudah oleh warga masyarakat
Indonesia, dan bahkan dari golongan berpenghasilan rendah merupakan benda yang
biasa dipunyai.
Dari beberapa pokok pembicaraan yang dikemukakan di atas berkenaan
dengan penerimaan unsur-unsur baru, dapat dikatakan bahwa inovasi bisa terdapat
karena: 1) inovasi tersebut bertentangan dengan pola-pola kebudayaan yang sudah
ada; 2) kalau inovasi tersebut akan mengakibatkan perubahan pola-pola
kebudayaan dan struktur sosial yang sudah ada dan menggantikannya dengan yang
baru; 3) kalau inovasi tersebut bersifat mendasar berkenaan dengan pandangan
hidup atau nilai yang ada dalam masyarakat bersangkutan: misalnya “free lover”
untuk masyarakat Indonesia akan ditentang kalau harus diterima sebagai suatu
cara hidup; 4) disamping itu bila inovasi itu dianggap terlalu mahal biayanya
juga akan terhambat dalam penciptaannya maupun dalam penyebaran atau difusinya,
terkecuali kalau oleh kelompok yang digolongkan sebagai “vested interests”
inovasi tersebut dianggap menguntungkan maka inovasi akan diterima.
Penerimaan atas unsur baru atau inovasi dapat mengakibatkan
terwujudnya berbagai kekacauan sosial yang merupakan perwujudan- perwujudan
dari proses perubahan sosial, sebelum inovasi tersebut diterima dengan mantap
dan menjadi baku dalam tata kehidupan sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Kekacauan sosial tersebut biasanya dinamakan sebagai disorganisasi sosial
(social disorganization). Dalam keadaan kekacauan sosial ini, aturan-aturan
atau norma-norma lama sudah tidak berlaku lagi atau sebagian-sebagian masih
berlaku sedangkan aturan-aturan atau norma-norma lama tersebut dalam mengatur
kehidupan sosial warga masyarakat. Sehingga dalam tahap ini terdapat semacam
kebingungan atau kekacauan dalam berbagai bidang kehidupan sosial.
Bila unsur-unsur baru telah mantap diterima dan norma-norma
atau aturan-aturan baru telah mantap menjadi pegangan dalam berbagai kegiatan
sosial, maka dapatlah dikatakan bahwa masyarakat tersebut telah mencapai
tingkat tertib sosial lagi. Tidak selamanya suatu penerimaan inovasi
menimbulkan kekacauan sosial. Kekacauan sosial terwujud bila inovasi tersebut
menyebabkan adanya perubahan-perubahan yang mendasar pada pranata-pranata yang
ada dalam masyarakat yang bersangkutan.
SEBAB-SEBAB PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi
karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang
berasal dari luar masyarakat.
a . Sebab-Sebab yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab
Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari
dalam masyarakat (sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah
penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di
masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru
yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam
masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu
menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia
(Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya
menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis.
Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara
hingga tatanan dalam keluarga.
b . Sebab-Sebab yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab
Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena
adanya sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut
ini sebab-sebab yang berasal dari luar masyarakat.
1) Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang
memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah
kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru,
maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang
baru tersebut. Hal ini kemungkinan besar juga dapat memengaruhi perubahan pada
struktur dan pola kelembagaannya.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang
antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya
akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya
dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu
kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect.
Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.
Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain,
maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli
dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut.
Harrah's Cherokee Casino Resort - Mandara Group - KC Metro
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino Resort 경상북도 출장안마 locations, 부천 출장안마 rates, amenities: 동해 출장샵 expert Cherokee research, only at Hotel 고양 출장안마 and 충청남도 출장안마 Travel Index.